Cikarang_awu.Pada saat dunia berbicara tentang kemajuan, kemakmuran dan teknologi yang berkembang sangat pesat PUK PT ANI tidak hanya mengupayakan kesejahterahan dan pendidikan kepada anggotanya, tetapi PUK PT ANI selalu mengajarkan rasa kepedulian terhadap sesama pekerja dan lingkungan sekitarnya.
Dalam hal ini yang dituangkan di dalam salah satu program kerjanya yaitu "Menjenguk atau Mengunjungi anggota yang terkena musibah atau Duka"
Untuk menjalankan program ini PUK PT ANI tidak butuh orang yang hanya mempunyai jabatan tinggi, IQ tinggi, atau pun orang yang banyak hartanya, tetapi PUK PT ANI butuh orang yang tingkat sosial dan kepedulianya tinggi. Orang yang kapan saja siap jalan jika di perlukan.
Jika di tanya, Gimana dengan istri dan anakmu ? Marah ?
Ya....
Mereka sama layaknya istri dan anak-anak yang lain.
Tak jarang pada saat minta ijin dia langsung marah, bahkan di sodorkan banyak pertanyaan,
Kenapa harus kamu....?
Anaknya besok siapa yang nganter sekolah...?
Anak lagi sakit, siapa yang ngater berobat ?
Dan bla..bla.. bla...
"ayah aku ikut... "
Terdengar suara polos anak kecil yang belum pernah tau kerasnya perjalanan ini, yang slalu menunggu ayahnya pulang untuk bercanda denganya.
Merekalah orang-orang yang lebih mementingkan kepedulian terhadap sesama dari pada kepentinganya sendiri dan keluarganya, mereka ini yang biasanya selalu berpikir jika musibah ini terjadi pada diri saya atau keluarga saya.
Bangga....?
Ya... Kami bangga ketika melihat sedikit senyum di balik kesedihanya yang mendapat musibah sambil menyabut hangat kedatangan kami, kadang tengah malam, kadang hampir subuh tak tak bisa di pastikan jamnya.
Bangga ketika dia memceritakan duka yang terjadi seolah tak ada jarak kita ini saudara, teman kerja atau keluarga.
Bangga ketika kami menyampaikan titipan salam duka dari seluruh teman kerja satu perusahaan, sekilas terlihat ungkapan sedih dan bangga dari bercak mata.
Kenal sama keluarganya...?
Tidak.... Bahkan kadang kami belum mengenal juga sama pekerjanya pada di perusahaan, kami hanya menyampaikan titipan salam duka dari seluruh teman kerja dan perusahaan.
Jadi dikenal...?
Perusahaanlah yang jadi dikenal, bahkan tak jarang para keluarganya mendoakan "semoga pt aisan nasmoco industri semakin maju dan berkembang sehinga dapat mensejahterakan pekerja dan keluarganya"
Capek....?
Ya.... Ini bukan liburan, rekreasi atau touring yang segala sesuatunya di persiapkan sebelumnya, baju pun kami berhari-hari tidak ganti, kadang dua hari dua malem kami duduk di kursi kendaraan yang tidak pernah berhenti bergetar menelusuri kerasnya jalan yang bergelombang,.
Dibayar atau di hitung lembur dong....?
Tidak, dikasih ijin saja kami sudah cukup, walaupun nama baik perusahaan yang kami bawa dan salam duka dari perusahaan yang kami sampaikan.
Biayanya besar dong buat menjalanin program ini...?
Dulu pernah terlintas, kenapa nggak biaya yang besar itu kami kasihkan kepada duka, tetapi tidak semua dengan harta dapat mewakili kepedulian dan impati ini.
Kapan program ini selesai... ?
Nanti pada saat rasa kepedulian, rasa impati, dan rasa kekeluargaan sudah hilang, dan pada saat kalimat "itu urusan lo" sering terdengar di sekitar kita, maka program ini akan selesai.
Terima kasih para pembawa pesan...
Sampaikan salam duka dari kami yang tidak mampu melangkahkan kaki seperti kalian. #anasjagad
Tags
advice
Posting Komentar